Megambel bali
Hallo,
Nama Saya Gusti Ngurah Suryantha Wiguna
Dari ubud kaja
Saya biasanya dipanggil Jack dan Wahde di sekolah
Nah saya akan membahas tentang seni megambel di ubud
Megambel berarti memukul gambelan. Proses ini barangkali sebuah awal dari pembelajaran diatas. Dimana proses pembelajaran itu dimulai benar-benar dari nol besar. Artinya penguruk (guru) gamelan itu benar-benar mengajar muridnya dari tidak tahu sama sekali menjadi tahu. Katakanlah cara memegang panggul (alat pukul), pengenalan nada gamelan, tehnik memukul dan tetekep(pengaturan panjang-pendek nada), sikap serta pengetahuan dasar lainnya. Tentu telah terbayang bagaimana proses itu. Bila sanggar sebagai medianya, tentu proses ini dikemas profesional. Bagainama bila proses ini terwujud di balai banjar-balai banjar, tentu tak jauh dari cerita suka, duka dan terkadang lucu. Terutama interaksi antara penguruk (guru) dan murid. Terlebih obyeknya adalah anak-anak. Syukur murid itu berbakat kearah itu. Bila tidak, kesabaran penguruk (guru) sering digoyang emosi. Bagi penguruk yang cukup sabar tentu emosi sesaat dialihkan.Ada yang jeda sesaat untuk bermain bola dengan anak didiknya, untuk kemudian dilanjutkan belajar lagi.
Nah sekian dulu dari saya ya kawan
Dari ubud kaja
Saya biasanya dipanggil Jack dan Wahde di sekolah
Nah saya akan membahas tentang seni megambel di ubud
Megambel berarti memukul gambelan. Proses ini barangkali sebuah awal dari pembelajaran diatas. Dimana proses pembelajaran itu dimulai benar-benar dari nol besar. Artinya penguruk (guru) gamelan itu benar-benar mengajar muridnya dari tidak tahu sama sekali menjadi tahu. Katakanlah cara memegang panggul (alat pukul), pengenalan nada gamelan, tehnik memukul dan tetekep(pengaturan panjang-pendek nada), sikap serta pengetahuan dasar lainnya. Tentu telah terbayang bagaimana proses itu. Bila sanggar sebagai medianya, tentu proses ini dikemas profesional. Bagainama bila proses ini terwujud di balai banjar-balai banjar, tentu tak jauh dari cerita suka, duka dan terkadang lucu. Terutama interaksi antara penguruk (guru) dan murid. Terlebih obyeknya adalah anak-anak. Syukur murid itu berbakat kearah itu. Bila tidak, kesabaran penguruk (guru) sering digoyang emosi. Bagi penguruk yang cukup sabar tentu emosi sesaat dialihkan.
Nah sekian dulu dari saya ya kawan
Semoga bermanfaat dan membantu
Jangan lupa komen dan likenya
Suksmaππ»
Wowππ»
BalasHapusππ
BalasHapusBagus bliπ
BalasHapusBagusπ
BalasHapusSangat berfaedah
BalasHapusSuksmaππ»
BalasHapusππ
BalasHapusπππ
BalasHapusππ
BalasHapusmantap ππ
BalasHapusmantap ππ
BalasHapusSuksma infonya
Hapusπππ
BalasHapusInspirasi neππ
BalasHapusNtaps ππ
BalasHapusMantapπ
BalasHapusPong!!!
BalasHapus